MATERI PENGGUNAAN ALAT INFRA MERAH
UNTUK PROSES TERAPI
Rumusan Masalah :
I. Landasan Teori
II. Pengertian “Infra Red”
III. Manfaat “Infra Red”
IV. Indikasi Penggunaan “Infra Red”
V. Kontra Indikasi Penggunaan “Infra Red”
VI. Efek Samping / Kompilkasi “Infra Red”
VII. Cara dan Langkah Penggunaan “Infra Red”
I. Landasan Teori
Sensor Infra Merah Infra merah (infra red) adalah sinar elektromagnetik yang panjang gelombangnya lebih panjang dari pada cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Radiasi infra merah memiliki panjang gelombang antara 700 nm sampai 1 mm dan berada pada spektrum berwarna merah. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektrum elektromagnet dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah tidak akan tampak oleh mata namun radisi panas yang ditimbulkannya masih terasa/ dideteksi. Pada dasarnya komponen yang menghasilkan panas juga menghasilkan radiasi infra merah termasuk tubuh manusia maupun tubuh binatang. Cahaya infra merah, walaupun mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang tetap tidak dapat menembus bahan-bahan yang tidak dapat melewatkan cahaya yang nampak sehingga cahaya infra merah tetap mempunyai karakteristik seperti halnya cahaya yang nampak oleh mata.
Terapi Infra Merah akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisialdi kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktifitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan.
II. Pengertian “Infra Red”
Infrared atau yang biasa kita kenal dengan inframerah adalah radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang antara 700nm hingga 1mm. Itu artinya,gelombang ini lebih panjang daripada gelombang cahaya dan lebih pendek daripada gelombang radio. gelombang ini dapat digunakan sebagai media transmisi jarak dekat karena sifatnya yang tidak bisa menembus bangunan dan rentan terhadap gelombang elektromagnetik lain. Infrared berada pada frekuensi 300GHZ hingga 400THz. ada 3 jenis infrared, ini dibagi berdasarkan panjang gelombangnya, diataranya:
- Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm
- Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
- Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
Karakteristik Infra Red tidak dapat dilihat oleh penglihatan manusia tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas. Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan. Pada bidang Kesehatan, infra red dapat meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan suhu kulit, memperbaiki sirkulasi darah dan mengurangi tekanan jantung. Dan juga untuk meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan. Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu, pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya gelang kesehatan. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh, gelang tersebut dapat berperan dalam pembersihan dalam tubuh dan pembasmian kuman atau bakteri. Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED inframerah yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
III. Manfaat “Infra Red”
Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada dasarnya menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada sistem ini terdiri atas sebuah LED inframerah yang telah dilengkapi dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang dikirimkan oleh pemancar.
Adapun manfaat Infra Red yang dapat digunakan pada bidang kesehatan antara lain :
Menjaga kadar air dalam tubuh
- Menaikkan suhu tubuh
- Melenturkan rongga pembuluh darah
- Membantu perkembangan sel-sel tubuh
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit
- Membantu memperbaiki kondisi kesehatan tubuh sehingga dapat memperpanjang umur
Dalam penggunaan nya, Infra Red Terapi sinar inframerah sudah terbukti secara ilmiah bisa bermanfaat untuk kesehatan dan juga aman. Inframerah sebenarnya juga dirasakan oleh manusia ketika terkena panas dari bagian tidak terlihat pada spektrum cahaya matahari. Dan juga Terapi inframerah sudah dibuktikan jika merupakan metode yang aman, bebas dari obat sekaligus efektif digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu penyembuhan luka di bagian tubuh mana saja seperti peradangan dan nyeri sendi, nyeri otot, cedera olahraga, nyeri saraf atau saraf kejepit dan beberapa rasa sakit yang terjadi di dalam tubuh.
Manfaat lain yang di dapat dari sinar Infra Merah ini yakni bisa digunakan dalam bidang bidang lain, seperti bidang komunikasi , bidang industry dan juga dalam bidang ruangan. Dari bidang industry contohnya, memanfaatkan sebuah lampu infra merah yang berkekuatan di atas ±2500°K. dapat menyebabkan sinar inframerah yang dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar biasa. Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses pemanasan di bidang industri. Untuk menggunakan Infra Red dalam bidang komunikasi biasanya dipakai untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat, harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh cahaya matahari. Dan di bidang ruangan bisa dipakai untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek.
IV. Indikasi Penggunaan Infra Red
Dalam penggunaan nya, sinar Infra Red ada beberapa yang dapat menyebabkan masalah pada tubuh . Contohnya yakni
- Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Misal: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut, dsb.
- Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
- Ketegangan otot atau spasme otot.
- Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan. Penyembuhan luka di kulit.
Terapi infrared akan memberikan pemanasan superfisial pada daerah kulit yang diterapi sehingga menimbulkan beberapa efek fisiologis yang diperlukan untuk penyembuhan. Efek-efek fisiologis tersebut berupa mengaktifasi reseptor panas superfisial di kulit yang akan merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri sehingga nyeri akan dirasakan berkurang, pemanasan ini juga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, menigkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan. Terapi pemanasan dengan infrared ini juga dapat memberikan perasaan nyaman dan rileks sehingga dapat mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.
Terapi infrared bergantung pada tujuan dan respon penderita. Jumlah terapi yang diberikan tergantung klinis pasien untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selanjutnya, dengan tujuan meningkatkan elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali terapi dengan frekuensi 2-3 kali per minggu dengan durasi terapi 30 menit. Selanjutnya kombinasi dengan aktivitas atau latihan olahraga tertentu dapat meningkatkan efektifitas terapi infra merah.
V. Kontra Indikasi Penggunaan Infra Red
Terapi infrared (IR) merupakan salah satu jenis terapi yang aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di bawah ini memberitahu terlebih dahulu kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan terapi ini. Kontra indikasi absolut (yang mutlak tidak boleh) meliputi:
- Kelainan perdarahan
- Kelainan pembuluh darah vena atau peradangan pembuluh darah, seperti thrombophlebitis
- Gangguan sensoris berupa rasa raba maupun terhadap suhu
- Gangguan mental
- Tumor ganas atau kanker
- Penggunaan infrared pada mata.
Sementara itu, Kontra indikasi relatif (yang boleh diberikan tetapi dengan pengawasan ketat dari dokter ataupun terapis yang memberikan) meliputi:
- Trauma atau peradangan akut
- Kehamilan
- Gangguan sirkulasi darah
- Gangguan regulasi suhu tubuh
- Bengkak atau edema
- Kelainan jantung
- Adanya metal di dalam tubuh
- Luka terbuka
- Pada kulit yang sudah diolesi obat-obat topikal atau obat gosok
- Kerusakan saraf.
Frekuensi pemberian terapi Infra merah tergantung dari tujuan terapi dan respon dari penderita. Sampai berapa lama atau berapa kali? Tentunya tergantung respon terapi dan analisis dokter atau terapis yang memeriksanya. Jumlah terapi yang diberikan dan dosis yang digunakan tergantung pengalaman klinis dokter atau terapis yang memberikan terapi di pusat terapi tersebut, setiap terapis ataupun dokter yang memberikan terapi Infra merah di suatu pusat terapi memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat terapi yang lain, sehingga dosis yang diberikan dan jumlah terapi tidak sama meskipun alatnya sama. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dengan tujuan untuk meningkatkan elastisitas jaringan lunak
VI. Efek Samping Atau / Komplikasi Infra Red
Secara umum terapi infra merah (IR) sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi efek samping pun bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi :
- Luka bakar derajat ringan.
- Bertambahnya peradangan.
- Nyeri yang bertambah.
- Alergi kulit, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat alergi terhadap suhu panas
- Perdarahan yang bertambah pada luka terbuka.
- Pingsan.
Setiap alat ataupun media kesehatan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, seperti halnya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan melalui sinar infra merah. Penyinaran yang berulang–ulang dengan sinar infra merah akan menimbulkan pigmentasi pada tempat yang disinari. Hal tersebut terjadi karena adanya perusakan pada sebagian sel-sel darah merah di tempat tersebut. Penyinaran yang luas dalam waktu yang relatif lama dapat meningkatkan suhu tubuh. Hal ini terjadi oleh karena penyinaran akan mempengaruhi darah dan jaringan yang ada di superficial kulit, panas ini kemudian akan diteruskan ke seluruh tubuh dengan cara konveksi dan konduksi.
Penggunaan terapi suhu pada modalitas rehabiliatsi medis ataupun tujuan lain dapat dilakukan dengan berbagai macam alat, salah satunya dengan infra merah. Dapat juga menggunakan ultra sound diatermi. Apappun alatnya, tujuannya mencapai target terapi yang dibutuhkan. Biasanya, modalitas dengan suhu 60 derajat banyak digunakan di sauna infra merah. Banyak manfaat yang didapat , yakni 1. penurunan berat badan 2. meningkatkan kelancaran peredaran darah 3. membantu pemulihan otot 4. membantu mengurangi nyeri 5. membnatu mengurangi radang Beberapa efek negatif : 1. dehidrasi dan komplikasi penyerta bila tidak dipersiapkan dengan baik 2. pada bebrapa pasien dapat menyebabkan iritasi kulit. bila kulit teriritasi, segera sudahi penggunaannya. Secara umum selama mengikuti petunjuk, prosedur dan persipan yang disarankan, maka efek samping negatif dapat dihindari.
VII. Cara Dan Langkah Penggunaan Infra Red
Sebelum mendapatkan terapi infrared sebaiknya menggunakan baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menyebabkan iritasi kulit pada saat diberikan pemanasan dengan infrared, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai. Prosedur terapi infrared:
- Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
- Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi terhadap suhu panas. Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi tujuan terapi infrared sesuai kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu berbeda.
- Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang diberi air. Bila mempunyai kulit yang sensitif dan kering sekali sebaiknya diberitahukan kepada dokter atau terapis yang akan menerapi, sehingga tidak akan digunakan kapas alkohol yang kadang dapat menyebabkan iritasi kulit.
- Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman mungkin, bagian yang akan diterapi tidak ditutupi oleh pakaian sehingga infrared akan langsung mengenai kulit dan memberikan hasil yang optimal.
- Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis waktu dan posisi alat infrared.
- Kemudian segera infrared akan diberikan, jangan menatap langsung lampu infrared.
- Bila terasa nyeri atau panas berlebihan saat terapi berlangsung segera bilang kepada terapis atau dokter yang menerapi.
- Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infrared. Jangan langsung berdiri atau duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk mengembalikan aliran darah ke normal.
- Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah selesai terapi.
Demikianlah serangkaian pembahasan pada materi “Penggunaan Infra Red Pada Kesehatan Untuk Proses Fisioterapi” , semoga bisa menjadi bahan ajar untuk kita praktikum nantinya . Akhir kata saya ucapkan terimakasih banyak kepada Ibu dr.Agnes Savitri Agni yang telah memberikan panduan pembelajaran sampai dengan sejauh ini . Sekian dan sampai jumpa pada pertemuan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar