MATERI PENGGUNAAN ALAT
ULTRA SOUND ATAU “US” DALAM BIDANG KESEHATAN
A. LANDASAN
TEORI
Sebagian dari
anda yang rutin pergi ke rumah sakit atau melakukan rawat jalan rutin, pasti
tidak asing lagi dengan alat yang bernama ultrasound. Salah satu alat medis ini
memang banyak digunakan khususnya oleh rumah sakit besar, dalam mendukung para
tenaga kesehatan dan juga dokter dalam melakukan pemeriksaan. Namun alat ini
tidak dapat melakukan pengobatan hanya dapat menunjang dokter untuk memeriksa
pasien dan juga memilih metode yang tepat untuk pasien tersebut.
Peralatan
ultrasound biasanya digunakan oleh dokter umum dan spesialis untuk mendapatkan
gambaran organ dalam pasien. Gambar-gambar tersebut akan terbentuk ketika bagian
ujung dari alat digerakkan di sekujur bagian yang ingin diketahui, seperti pada
daerah perut misalnya. Bagian ujung alat USG akan mengeluarkan gelombang suara
yang akan menembus kulit dan akan menimbulkan gema. Gema yang ditangkap oleh
bagian ujung tersebut akan dicatat oleh alat dan hasilnya akan ditampilkan di
layar. Meskipun begitu, mutu gambar yang dihasilkan, dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti udara atau gas, lapisan lemak, tulang dan keahlian dari pengguna
alat. Ultrasound biasanya digunakan sebagai alat diagnostik. Namun alat ini
dapat digunakan untuk tindakan pemeriksaan atau bahkan untuk perawatan. Ultrasound
biasanya digunakan sebagai alat diagnostik. Namun alat ini dapat digunakan
untuk tindakan pemeriksaan atau bahkan untuk perawatan.
B.
POKOK PEMBAHASAN
1.
Pengertian UltraSound (US)
2.
Manfaat UltraSound (US)
3.
Indikasi Penggunaan (US)
4.
Kontra Indikasi Penggunaan
UltraSound (US)
5.
Efek Samping Penggunaan
UltraSound (US)
6.
Cara Penggunaan UltraSound
(US)
C.
TUJUAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui penggunaan alat
UltraSound dalam bidang kesehatan khususnya di bagian Fisioterapi dan juga cara
memberikan terapi UltraSound kepada pasien .
1
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
I.
Pengertian UltraSound
Ultrasound merupakan sebuah alat
pencitraan yang biasanya digunakan untuk mendiagnosa, sebab berbagai penyakit
dan juga kondisi kesehatan pada pasien saat ini. Umumnya memiliki kemampuan
dapat menciptakan gelombang suara yang akan menimbulkan gema saat disorotkan ke
dalam tubuh. Gelombang-gelombang ini kemudian akan menciptakan gambar yang
dapat digunakan oleh banyak tenaga kesehatan dalam mendiagnosis penyakit atau
kondisi pasien. Gelombang bunyi ini merupakan vibrasi/ getaran dari molekul2
zat dan saling beradu satu sama lain, namun demikian zat tersebut terkoordinasi
menghasilkan gelombang serta mentransmisikan energi.
Ultrasound umumnya dikenal
sebagai nama ultrasonografi ataupun sonografi. Kebanyakan tindakan operasi yang
dilakukan dengan menggunakan peralatan ultrasound yang berada diluar tubuh.
Namun dalam beberapa kondisi kesehatan para dokter, membutuhkan penggunaan
ultrasound dan mengharuskan alasan tersebut untuk dimasukkan ke dalam tubuh
pasien. Hal ini namun jarang sekali terjadi kecuali ada hal-hal tertentu atau
kasus tertentu yang dapat ditangani atau dilakukan dari luar tubuh.
Teknologi ultrasound atau
USG dapat membantu dokter memerika organ dalam tubuh, pembuluh darah, dan jaringan, tanpa harus membuat sayatan.
Berbeda dari tes pencitraan lainnya, teknologi ultrasound tidak
menggunakan radiasi. Oleh karena itu, ultrasound aman digunakan untuk
memeriksa janin selama masa kehamilan.
II.
Manfaat UltraSound
Ultrasound biasanya digunakan
sebagai alat diagnostik. Namun alat ini dapat digunakan untuk tindakan
pemeriksaan atau bahkan untuk perawatan. Kegunaan lain dari ultrasound yang
cukup umum adalah:
·
Ekokardiografi –
ultrasound digunakan untuk menilai kerja jantung. Tindakan ini dapat dilakukan
secara trans-torasik (ujung alat berada di luar tubuh) atau trans-esofageal
(ujung alat dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui mulut).
·
Evaluasi pembekuan darah di
pembuluh darah – USG dapat menemukan pembekuan darah dalam beberapa
kondisi kesehatan seperti trombosis (gumpalan bekuan darah) vena dangkal atau
dalam, aneurisma (pelebaran abnormal pembuluh darah akibat penipisan atau
pelemahan dinding pembuluh darah), atau stenosis (penyempitan). Tindakan ini
sering digunakan pada pasien yang terkena stroke.
·
Evaluasi Struktur
Abdominal – USG dapat digunakan untuk menemukan kehadiran batu empedu,
menentukan ada atau tidaknya infeksi pada organ, menemukan penyumbatan di
saluran empedu, memeriksa adanya usus buntu atau batu ginjal, dan untuk
menemukan penyebab dari suatu kondisi kesehatan seperti nyeri perut (abdomen)
bagian bawah.
Itulah kelebihan dan juga cara
penggunaan ultrasound yang umumnya digunakan di dalam rumah sakit. Hal yang
perlu anda ketahui adalah, anda dapat menggunakan alat ini atau menyediakan
alat ini.
2
III.
Indikasi Penggunaan UltraSound
Dalam penggunaan US terdapat
beberapa indikasi yang bisa terjadi , yakni :
- Pemendekan otot atau spasme
otot.
- Pemendekan jaringan lunak lain
seperti kapsul sendi, ligamen, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan
gerak sendi dan nyeri.
- Peradangan sendi dan jaringan
lunak sekitar sendi.
- Nyeri sendi dan jaringan lunak
sekitar sendi.
- Luka yang sulit sembuh.
- Trauma pada sendi dan jaringan
lunak sekitar sendi.
- Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi
oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel
Syndrome (CTS).
- Stimulasi pertumbuhan tulang
pada patah tulang.
- Membantu memasukkan obat-obat
topikal atau yang dioles sebagai media transmisi terapi ultrasound sehingga
obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan
efektif. Terapi ultrasound jenis ini disebut Phonophoresis.
- Beberapa penelitian terbaru
juga mengatakan terapi ultrasound dapat membantu resorpsi penumpukan
kalsium di tendon otot-otot bahu, meskipun mekanisme kerja sebenarnya
belum diketahui secara pasti.
IV.
Kontra Indikasi
Penggunaan UltraSound
Terapi Ultrasound merupakan salah
satu jenis terapi yang relatif paling aman dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik
dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada beberapa kontraindikasi untuk
mendapatkan terapi ini. Sebaiknya seseorang yang mempunyai kontraindikasi di
bawah ini memberitahukan kepada dokter atau fisioterapis sebelum mendapatkan
terapi ini.
Kontraindikasinya meliputi :
- Tumor atau kanker.
- Kehamilan.
- Menggunakan alat pacu jantung.
- Menggunakan komponen plastik
atau bahan methylmethacrylate cement atau sering disebut joint cement
pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi penggantian sendi.
- Gangguan perdarahan terutama
thrombophlebitis.
- Terapi Ultrasound tidak boleh
diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
- Pada penderita pasca operasi
saraf tulang belakang atau HNP dengan metode laminektomi di atas level L2,
pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan dekat atau pada area
laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini lebih terbuka.
- Pemasangan silikon pada
payudara.
Sebelum mendapatkan terapi ultrasound sebaiknya menggunakan
baju longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas dianjurkan
untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang nyaman, untuk bagian
bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang nyaman atau celana pendek.
3
V.
Efek Samping Penggunaan UltraSound
Secara
umum terapi ultrasound sangat jarang menimbulkan efek samping, bila terjadi
efek samping, bersifat reversibel atau dapat kembali sempurna setelah terapi
dihentikan atau dalam waktu 2-3 hari. Efek samping yang dapat terjadi :
- Panas yang dapat menimbulkan
kemerahan pada kulit dan terasa perih.
- Bertambah nyeri bila intensitas
terapi yang diberikan terlalu besar dan teknik pemberian terapi ultrasound
stasioner atau tidak bergerak.
- Pada pemberian terapi
Ultrasound Phonophoresis menggunakan obat-obatan topikal tertentu dapat
menimbulkan reaksi alergi berupa gatal dan kemerahan pada kulit.
Gel ultrasound sendiri sebagai media perantara
gelombang ultrasound sebagian besar berbahan dasar air sehingga tidak pernah
menimbulkan reaksi alergi pada kulit, kecuali ada beberapa gel ultrasound yang
di dalamnya sudah mengandung obat tertentu atau pengharum.
Gelombang ultrasound yang ada di Indonesia berbahan
dasar air dan tidak mengandung zat aktif tertentu.
VI.
Prosedur Atau Tata Cara Penggunaan UltraSound
Sebelum
terapi UltraSound dilakukan alangkah baiknya mempersiapkan pakaian yang longgar ataupun
tidak terlalu ketat, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus untuk
terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok.
Sebaiknya
juga tidak menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menghambat
transmisi gelombang ultrasound, bila menggunakan lotion atau obat-obatan yang
dioles sebaiknya beritahukan kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai.
Berikut Tata
Cara penggunaan alat UltraSOund yang benar :
- Menggunakan
pakaian yang longgar dan nyaman.
- Dokter
atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan diberikan terapi dan
melakukan wawancara kembali mengenai kelainan yang diderita dan
kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan riwayat alergi
terhadap zat-zat tertentu yang dioleskan.
Dokter maupun terapis akan menjelaskan sekali lagi
tujuan terapi ultrasound sesuai kondisi dan keadaan seseorang, tiap individu
berbeda.
- Dokter
atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi dari minyak
ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion atau obat-obat
gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas alkohol atau kapas yang
diberi air.
Bila mempunyai kulit yang sensitif dan sangat kering,
sebaiknya diberitahukan kepada dokter atau terapis, sehingga tidak akan
digunakan kapas alkohol yang kadang dapat menyebabkan iritasi kulit.
4
4. Dokter atau terapis akan
memposisikan bagian yang akan diterapi senyaman mungkin.
- Dokter
atau terapis akan melakukan pengaturan dosis alat ultrasound.
- Dokter atau terapis akan memberikan
gel di atas kulit yang akan diterapi ataupun obat-obatan topikal tertentu
dicampur dengan gel ultrasound pada terapi Ultrasound Phonophoresis,
kemudian mulai melakukan terapi dengan gerakan probe melingkar atau
maju mundur pada daerah tersebut.
Pada saat
terapi dilakukan bila efek termal yang diinginkan, akan terasa hangat pada
daerah yang diterapi, bila efek mekanik atau non termal yang diinginkan maka
tidak akan terasa apa-apa hanya terasa pergerakan probe ultrasoundnya.
Terapi akan
berlangsung selama 7-10 menit bergantung pada tujuan terapi. (Probe adalah
alat yang memancarkan gelombang ultrasound pada terapi ultrasound bebentuk
seperti hand shower).
- Bila terasa nyeri atau panas
berlebihan saat terapi berlangsung segera beritahu dokter atau terapis
Anda.
- Setelah selesai terapi, dokter
atau terapis akan membersihkan sisa gel atau obat-obatan topikal yang
masih tersisa pada daerah yang diterapi dan akan melakukan peregangan pada
daerah tersebut beberapa kali.
- Dokter atau terapis akan kembali
melakukan pemeriksaan dan wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah
selesai terapi.
Frekuensi
pemberian terapi ultrasound bergantung pada tujuan terapi dan respons dari
penderita. Bila efek terapi termal yang diinginkan maka frekuensi terapi ultrasound
adalah 3 kali seminggu, bila efek non termal yang diinginkan maka frekuensi
terapi ultrasound dapat dilakukan setiap hari atau 3-4 kali seminggu. Sampai
berapa lama atau berapa kali? Tentunya bergantung pada respons terapi dan
analisis dan pengalaman klinis dokter atau terapis yang memberikan terapi di
pusat terapi tersebut.
Setiap
dokter ataupun terapis yang memberikan terapi ultrasound di suatu pusat terapi
memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter atau terapis di pusat
terapi yang lain, sehingga dosis yang diberikan dan jumlah terapinya pun tidak
sama meskipun kelihatannya sama caranya. Pada kebanyakan kasus, efek terapi
ultrasound akan mulai dirasakan setelah 1-3 kali terapi.
VII.
Daftar Pustaka
https://flexfreeclinic.com/layanan/detail/26
https://www.sehatq.com/tindakan-medis/ultrasound
https://news.ciptamedika.com/ultrasound-pengertian-fungsi-dan-penggunaannya/
5