MATERI PENGGUNAAN ALAT SWD DAN MWD DALAM BIDANG KESEHATAN
A. LANDASAN TEORI
Penggunaan alat short wave diathermy (SWD) banyak membantu praktisi kesehatan dalam penyembuhan beberapa kasus neuromuskular, kasus ortopedi, kedokteran olahraga, dermatologi, ginekologi, praktisi THT (telinga hidung tenggorokan), dokter penyakit dalam, urologi dan fisioterapi. Metode menggunakan terapi SWD telah merubah paradigma berpikir negara maju dalam hal pemberdayaan kesehatan, kedokteran dan rehabilitasi medis. Efek dari gelombang panas microwave diathermy menggunakan metode induktif dan kapasitif elektrode, dimana secara fundamental memberikan efek terapi yang sangat jauh lebih memberikan hasil daripada menggunakan metode panas secara konvensional.
Penggunaan terapi panas lainnya seperti hot pack, lampu infra red dan pemanas dari botol telah memberikan sumbangan terbesar pada perkembangan penyembuhan penyakit secara konvensional. Gelombang panas yang dihasilkan oleh Micro Wave Diathermy memberikan keuntungan yang lebih dalam (deep penetrasi) daripada menggunakan metode pengobatan panas secara konvensional, seperti contoh diatas. Di dalam penyembuhan kasus penyakit, menggunakan SWD lebih memberikan feed back yang positif kepada pasien, dimana manfaat terapi panas yang dihasilkan lewat terapi kapasitif dan terapi induktif SWD telah diuji coba secara lebih jauh kepada pasien, sehingga kesembuhan pasien lebih dirasakan.
B. POKOK PEMBAHASAN
1. Pengertian SWD dan MWD
2. Manfaat SWD dan MWD
3. Indikasi pengunaan SWD dan MWD
4. Kontra Indikasi Penggunaan SWD dan MWD
5. Efek Samping Penggunaan SWD dan MWD
6. Cara Penggunaan SWD dan MWD
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui penggunaan alat Short Wave Diathermy dan Micro Wave Diathermy dalam bidang kesehatan khususnya di bagian Fisioterapi dan juga cara memberikan terapi SWD dan MWD kepada pasien .
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Pengertian SWD dan MWD
SWD (Short Wave Diathermy) merupakan alat dengan arus bolak balik dan berfrekuensi tinggi . SWD digunaka sebagai modalitas fisioterapi untuk memperoleh pengaruh panas dalam jaringan local , merelaksasi otot , mengurangi nyeri dan meningkatkan metabolisme sel – sel . SWD dapat mempercepat proses yang terlibat dalam respon inflamasi dan merangsang penyembuhan jaringan . Panas yang ditimbulkan akan berpengaruh erhadap jaringan ikat terutama otot, tendon, ligament dan kapsul sendi yang akan menyebabkan terjadinya penurunan viscositas matrik sehingga elastisitas juga meningkat .
Micro WaveDiathermy (MWD) adalah suatu alat terapy yang memancarkan gelombang micro (micro wave), untuk memanaskan jaringan di dalam kulit.. Produksi dan penerapan Arus dari mesin mengalir ke elektrode melalui co-axial cable, yaitu suatu kabel yang terdiri dari serangkaian kawat ditengah yang diselubungi oleh selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator Kawat dan selubung logam yang dikelilingi suatu benda isolator. Kawat dan selubung logam tadi berjalan sejajar dan membentuk sebagai kabel output dan kabel bolak-balik dari mesin. Konstruksi kabel semacam ini diperlukan untuk arus frequensi yang sangat tinggi dan panjangnya tertentu untuk suatu pengobatan. Prinsip dasar Pada alat Micro Wave Diathermy terdapat tiga bagian utama yaitu oscillator, amplifier, dan elektroda. Yang pertama oscillator menghasilkan frekuensi tinggi dan dimana timer berguna untuk membatasi waktu pemakaian. Amplifier menguatkan arus, lalu outputnya diukur kemudian dihasilkan pada display atau parameter. Dan yang terakhir Elektroda mengalirkan energy yang dari amplifier ke pasien selama proses terapi Skematik Rangkaian
II. Manfaat SWD Dan MWD
- Manfaat Short Wave Diathermy :
1. Mengurangi nyeri,
2. memperbaiki sistem metabolisme dan
3. mengurangi spasme
- Manfaat Micro Wave Diathermy :
1. Meningkatkan metabolisme sel sel local
2. Meningkatkan aliran darah
3. Memberikan efek terapeutik dan fisiologis dalam pengobatan sendi
Perlu diketahui juga, bahwasanya manfaat ini tidak perlu dikhawatirkan untuk maalah efek jangka panjangnya . Karena bersifat jangka pendek saja dalam aplikasinya. Bergantung pada kondisi yang akan diberikan terapi alat tersebut. Khusunya pada Pada penderita yang mengalami ruda paksa (trauma) & peradangan; nyeri & spasme otot, rematik
Perbedaan SWD Dan MWD ini juga bisa dilihat dari Penetrasi gelombang mikro lebih dalam , namun tidak dapat melewati jaringan yang padat seperti yang dapat dilakukan oleh gelombang pendek . Dan Gelombang Mikro kurang berhasil mengobati struktur yang dalam dibanding dengan diatermi gelombang Pendek.
III. Indikasi Penggunaan SWD Dan MWD
Short Wave Diathermy :
SWD sering digunakan untuk kasus-kasus muskuloskeletal (tendinitis, tenosinovitis, bursitis, kapsulitis, dll), nyeri (tengkuk, punggung bawah, miofascial, neuralgia post herpetik, dll) arthritis, kekakuan sendi, relaksasi otot dan inflamasi kronik. Dalam hal ini, pemakaian modalitas pemanasan dalam dimaksudkan untuk meminimalkan pemanasan di jaringan permukaan / superfisial (kutis dan subkutis) serta memaksimalkan pemanasan pada jaringan yang lebih dalam sehingga dapat tercapai pemulihan yang lebih cepat. Untuk terapi, target temperatur biasanya 40-45 °C. Karena ambang nyeri termal kira-kira 45 °C, persepsinya dapat dipakai untuk memonitor intensitas pemanasan. Intensitas SWD sesuai dengan persepsi nyeri pasien. Sebuah kain handuk digunakan sebagai antara dan untuk menyerap keringat yang sangat konduktif dan bisa menimbulkan pemanasan fokal yang berbahaya. Waktu pengobatan adalah 15-30 menit.
Micro Wave Diathermy :
Energi elektromagnetik yang dipancarkan dari emitter akan menyebar, sehingga kepadatan gelombang akan semakin berkurang pada jarak yang semakin jauh. Berkurangnya intensitas energi elektromagnetik juga disebabkan oleh penyerapan jaringan. Jarak antara kulit dan emitter tergantung pada beberapa faktor antara lain jenis emitter, output mesin dan spesifikasi struktur jaringan yang diobati. Pada pengobatan daerah yang lebih luas diperlukan jarak yang lebih jauh dan memerlukan mesin yang output nya lebih besar. Indikasi Penggunaan Micro Wave Diathermy yakni :
- Post akut musculoskeletal injur
- Kerobekan otot dan tendon
- Penyakit degenerasi sendi
- Peningkatan extensibilitas collagen
- Mengurangi kekakuan sendi, bursitis
- Lesi Kapsul
- Myofascial trigger point
- Mengurangi nyeri subakut dan nyeri kronik
IV. Kontra Indikasi Penggunaan SWD Dan MWD
Perlu diperhatikan juga untuk Kontra Indikasi penggunaan SWD secara umum antara lain :
- Trauma akut , inflamasi
- Gangguan Sirkulasi
- Edema
- Scar yang besar
- Gangguan sensibilitas
- Gangguan kognitif dan komunikasi sehingga sulit melaporkan nyeri.
Adapun untuk Kontra Indikasi Penggunaan MWD secara umum juga antara lain :
- Akut traumatic musculoskeletal injuri
- Kondisi kondisi akut inflamasi
- Area ischemia dan efusi sendi
- Mata , contact lens
- Malignancy , infeksi
- Area pelvic selama menstruasi , kehamilan dan testis
Prinsip produksi gelombang mikro pada dasarnya sama dengan arus listrik bolak-balik frekuensi tinggi yang lain, hanya untuk memperoleh frekuensi yang lebih tinggi lagi diperlukan suatu tabung khusus yang disebut magnetron. Magnetron ini memerlukan waktu untuk pemanasan, sehingga output belum diperoleh segera setelah mesin dioperasikan. Untuk itu mesin dilengkapi dengan tombol pemanasan agar mesin tetap dalam posisi dosis nol antara pengobatan satu dengan yang berikutnya. Pada posisi tersebut tabung tetap mendapatkan arus listrik, tetapi dosis ke pasien nol, sehingga terhindar dari seringnya perubahan panas.
V. Efek Samping Pengunaan SWD Dan MWD
Short Wave Diathermy :
Beberapa pasien mungkin mengalami luka bakar dangkal. Karena terapi melibatkan panas, maka penggunaannya perlu hati-hati untuk menghindari luka bakar, khususnya pada pasien yang cedera dan telah terjadi penurunan sensitivitas terhadap panas. Selain itu, diatermi dapat mempengaruhi fungsi alat pacu jantung dan pasien wanita yang menerima perawatan di punggung bawah atau daerah panggul dapat mengalami peningkatan aliran menstruasi.
Kemampuan dari sebuah alat diatermi untuk menghasilkan panas di jaringan tergantung dari besarnya energi yang dihasilkan dari panas. Untuk alat SWD yang berkerja kontinyu energy panas yang dihasilkan berkisar anatara 55-500 W. Energi yang dihasilkan dari diatermi sangat adekuat, karena kebanyakan SWD digunakan untuk meningkatkan suhu di jaringan dengan terapi range yang ekfektif berkisar antara 40oC -44oC, energy yang deperlukan berkisar antara 80-120 W. Meskipun range dari puncak arus energy yang dihasilkan dari alat short wave diatermi berkisar antara 100-1000W, potensi dari menghasilkan efek panas pada alat ini tergantung dari energy utama yang disalurkan ke jaringan dengan secara berturut-turut.
Micro Wave Diathermy
MWD adalah aplikasi terapeutik dengan menggunakan gelombang mikro dalam gelombang eletromagnetik berfrekuensi 2456Mhz. Penetrasi pada MWD hanya 3 cm dan efektif pada permasalahan otot. Tujuan terapi ini untuk meningkatkan metabolisme lokal sehingga menimbulkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) .
Efeknya yakni :
- Reaksi Lokal Jaringan
Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur, tetapi perlu dipertimbangkan karena penetrasinya dangkal ± 3 cm dan aplikasinya lokal.
- Consensual Effect
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari segmen yang sama. Dengan penerapan MWD, penetrasi dan perubahan temperatur lebih terkonsentrasi pada jaringan otot, sebab jaringan otot lebih banyak mengandung cairan dan darah.
- Nyeri , hiportonus dan gangguan vascularisasi
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot melalui efek sedatif, serta perbaikan metabolisme.
- Gangguan kondusivitas dan ambang rangsang jaringan saraf
Apabila elastisitas dan ambang rangsang jaringan saraf semakin membaik, maka konduktivitas jaringan saraf akan membaik pula.
VI. Cara Penggunaan SWD Dan MWD
Short Wave Diathermy :
1. Persiapan alat :
Pastikan saklar dan semua kabel dalam keadaan baik dan semua tombol pada posisi nol. Kabel tidak boleh bersilangan satu sama lain, dan tidak boleh menyentuh tubuh pasien.
2. Persiapan Pasien :
Sebelum terapi pasien diberi tahu tentang tujuan pemberian SWD dan rasa yang dirasakan hanyalah hangat tidak boleh panas. Pasien dilakukan tes sensibilitas terlebih dahulu dengan tes panas dingin,danpasien tidak memiliki gangguan sensibilitas. Pastikan area yang terapi terbebas dari logam atau besi. Posisikan pasien senyaman mungkin (posisi pasien tidur terlentang).
3. Pelaksanaan :
Pasien tidur terlentang letakan handuk di punggung bawah pasien lalu letakan ped electrode kemudian beri beban di atas ped elektroda agar tidak terjatuh. Atur waktu selama 15 menit dan naikan intensitas sesuai dengan toleransi pasien. Kontrol pasien setiap 5 menit sekali tanyakan terlalu panas atau tidak. Jika alarm sudah berbunyi matikan alat,rapikan alat seperti keadaan semula.
Catatan : Pasien diminta untuk tidak menggunakan pakaian terlalu ketat yang dapat menggangu atau membatasi gerakan latihan, sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman dan pas .
Micro Wave Diathermy :
Standard operasional penerapan micro wave diathermy sebagai berikut :
1. Persiapan Alat :
a. Bersihkan dan rapikan semua peralatan yang akan digunakan baik sebelum dan sesudah digunakan pasien.
b. Pastikan semua peralatan mesin maupun elektrode yang ada berfungsi dengan baik dan siap dioperasikan, sehingga tidak membahayakan pasien dan therapist .
c. Masukan stop kontak dalam posisi yang benar.
d. Tekan tombol on.
e. Sebelum mesin di gunakan lakukanlah pemanasan ± 10 menit.
2. Persiapan penderita :
a. Panggil penderita dengan ramah dan sopan, serta masukan ke tempat terapi sesuai kondisi dan diagnosa.
b. Lakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan keluhan yang dialami penderita dengan teliti dan cermat.
c. Sebelum pemberian terapi, pasien terlebih dahulu diberikan penjelasan mengenai cara kerja alat, indkasi dan kontra indikasinya.
d. Daerah yang akan di terapi dibebaskan dari pakaian dan logam.
3. Pelaksanaan Terapi :
a. Pilih posisi pasien se-rileks mungkin baik posisi tidur atau duduk.
b. Minta kepada pasien membebaskan pakaian pada daerah yang akan di terapi.
c. Beri penjelasan setiap melakukan tindakan fisioterapi apa yang akan di rasakan kepada penderita.
d. Dalam pelaksanaan terapi utamakan prinsip aman, nyaman dan keselamatan pasien.
4. Operasional MWD
(Elektroda di tempatkan pada daerah yang di terapi, intensits subthermal, dengan lama waktu pemberian terapi 15 menit dan frekuensi selama 6 kali.)